Pemerintah Kamboja baru-baru ini mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan untuk pekerja industri fesyen. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja di sektor ini.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Kamboja, upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen akan naik sebesar 4,4 persen mulai bulan depan. Kenaikan ini akan membuat upah minimum bulanan sebesar 192 dolar AS.
Kenaikan upah ini merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 melanda Kamboja pada tahun 2020. Kenaikan ini diharapkan dapat membantu para pekerja industri fesyen untuk mengatasi biaya hidup yang semakin meningkat.
Industri fesyen merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Kamboja. Banyak perusahaan pakaian ternama dunia yang memilih untuk memproduksi pakaian mereka di Kamboja karena biaya produksi yang relatif rendah. Namun, kondisi kerja di industri fesyen Kamboja seringkali diwarnai oleh masalah upah rendah dan kondisi kerja yang tidak manusiawi.
Dengan kenaikan upah minimum bulanan ini, diharapkan para pekerja industri fesyen di Kamboja dapat merasakan sedikit keringanan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19. Pemerintah Kamboja juga berjanji untuk terus memperhatikan kondisi para pekerja di sektor ini dan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Meskipun kenaikan upah minimum bulanan ini disambut baik oleh para pekerja industri fesyen, masih banyak yang berpendapat bahwa kenaikan ini masih belum mencukupi untuk mengatasi biaya hidup yang semakin meningkat di Kamboja. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah Kamboja akan terus memperhatikan kondisi para pekerja dan melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.